Thursday, 10 January 2019

10 Objek Pemajuan Kebudayaan Indonesia


Kebudayaan Indonesia yang begitu banyak dan beragam dari Sabang-Sampai Merauke merupaka aset bangsa Indonesia yang begitu penting, sehingga Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki culture budaya yang heterogen dan di kenal sebagai negara Multikultur. Dalam rangka melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, pemerintah bersama dengan Komisi X DPR RI akhirnya mengeluarkan UU Pemajuan Kebudayaan RI.

                             Ekosistem Kebudayaan Dalam Suatu Perlombaan Sejarah

UU Pemajuan Kebudayaanmerupakan UU yang lahir dari gagasan antarkementerian, yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penunjukan Kemendikbud sebagai koordinator atau pimpinan antar-kementerian tersebut berdasarkan surat Presiden RI nomor R.12/Pres/02/2016, tanggal 12 Februari 2016, perihal Penunjukan Wakil untuk Membahas RUU tentang Kebudayaan. Hingga pada akhirnya menjelah pertengahan tahun 2017, Dalam rangka melindungi, memanfaatkan, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia, pemerintah bersama dengan Komisi X DPR RI akhirnya mengeluarkan UU Pemajuan Kebudayaan RI.

UU Pemajuan Kebudayaan merupakan gagasan antarkementerian, yang dipimpin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penunjukan Kemendikbud sebagai koordinator atau pimpinan antar-kementerian tersebut berdasarkan surat Presiden RI nomor R.12/Pres/02/2016, tanggal 12 Februari 2016, perihal Penunjukan Wakil untuk Membahas RUU tentang Kebudayaan. Sejarah panjang rancangan UU kebudayaan  yang di bahas sejak tahun 1974 tersebut pada akhirnya di syahkan dengan keluarnya UU No. 5 Tahun 2017. yang dalam undang-undang tersebut terdapat objek pemajuan kebudayaan yang diantaranya:

1. Tradisi Lisan
Tradisi Lisan adalah tuturan yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat, seperti sejarah lisan, dongeng, rapalan, pantun, cerita rakyat, atau ekspresi lisan lainnya. Contoh cerita rakyat antara lain Malin Kundang dari Sumatera Barat, Tangkuban Perahu dari Jawa Barat, dan Legenda Si Kembar Sawerigading dan Tenriyabeng dari Sulawesi Barat.

 2.  Manuskrip
Manuskrip adalah naskah beserta segala informasi yang terkandung di dalamnya, yang memiliki nilai budaya dan sejarah, seperti serat, babad, kitab, dan catatan lokal lainnya. Contoh babad antara lain Babad Tanah Jawi yang menceritakan cikal-bakal kerajaan-kerajaan di Jawa beserta mitosnya. Contoh serat antara lain Serat Dewabuda, yang merupakan naskah agama yang menyebutkan hal-hal yang khas ajaran Buddha.

3.   Adat Istiadat
Adat Istiadat adalah kebiasaan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, tata kelola lingkungan dan tata cara penyelesaian sengketa.

4.   Permainan Rakyat
Permainan Rakyat adalah berbagai permainan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan kelompok masyarakat yang bertujuan untuk menghibur diri. Contoh permainan rakyat antara lain permainan kelereng, congklak, gasing, dan gobak sodor.

5.   Olahraga Tradisional
Olahraga Tradisional adalah berbagai aktivitas fisik dan/atau mental yang bertujuan untuk menyehatkan diri dan meningkatkan daya tahan tubuh, didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus menerus, dan diwariskan lintas generasi. Contoh olahraga tradisional antara lain bela diri, pasola, lompat batu, dan debus.

6.  Pengetahuan Tradisional
Pengetahuan Tradisional adalah seluruh ide dan gagasan dalam masyarakat yang mengandung nilai-nilai setempat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dikembangkan secara terus menerus dan diwariskan lintas generasi. Pengetahuan tradisional antara lain kerajinan, busana, metode penyehatan, jamu, makanan dan minuman lokal, serta pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta.

7.   Teknologi Tradisional
Teknologi Tradisional adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang atau cara yang diperlukan bagi kelangsungan atau kenyamanan hidup manusia dalam bentuk produk, kemahiran, dan keterampilan masyarakat sebagai hasil pengalaman nyata dalam berinteraksi dengan lingkungan, dan dikembangkan secara terus menerus serta diwariskan lintas generasi. Contoh teknologi tradisional adalah proses membajak sawah dengan menggunakan tenaga kerbau, atau menumbuk padi dengan menggunakan lesung.

8.   Seni
Seni adalah ekspresi artistik individu, kolektif, atau komunal, yang berbasis warisan budaya maupun berbasis kreativitas penciptaan baru yang terwujud dalam berbagai bentuk kegiatan dan/atau medium. Seni terdiri atas seni pertunjukan, seni rupa, seni sastra, film, dan seni media. Seni pertunjukan antara lain seni tari, seni teater atau seni musik. Contoh seni sastra yaitu lukisan, patung, atau keramik.

9.   Bahasa
Bahasa adalah sarana komunikasi antarmanusia, baik berbentuk lisan, tulisan, maupun isyarat, misalnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Di Indonesia terdapat sekitar 700 bahasa daerah yang tersebar di berbagai pulau, dari ujung Sumatra hingga Papua. Bahkan, dalam satu provinsi bisa terdapat berbeda-beda bahasa daerah. Misalnya di Provinsi Aceh terdapat bahasa Aceh dan bahasa Gayo.

10. Ritus
Ritus adalah tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terusmenerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, berbagai perayaan, peringatan kelahiran, upacara perkawinan, upacara kematian, dan ritual kepercayaan beserta perlengkapannya.

Setikdaknya ada beberapa UU atau peraturan Daerah yang mengatur kebudayaan Indonesia diantaranya Undang-Undang Nomor  10 tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU Nomor 16 Tahun 2014 tentang Peraturan Desa yang didalamnya termaktub peraturan tentang penguatan peraturan tntang tradisi di dalam Desa khususnya Desa Adat. 

Source
- UU No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan

Thursday, 2 November 2017

Andi Jemma Sang Republiken Tana Luwu Part 1

Masa Kecil Andi Jemma

Ketika mendengar pahlawan nasional masyarakat pada umumnya hanya ingat beberapa nama, seperti Jenderal Besar Sudirman atau R. A Kartini. namun jika disebut Andi Jemma mungkin sedikit orang hanya kenal dengan nama gelarnya "Andi" Bangsawan Bugis pastinya.  Ya, pernyataan itu memang benar adanya. Andi Jemma adalah seorang bangsawan Luwu Sulawesi Selatan, tetapi bukan bangsawan biasa. Andi Jemma adalah seorang Raja Kerajaan Luwu yang menjadi pelopor pertemuan raja-raja se-Sulawesi Selatan untuk secara resmi mendukung pendirian Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945.

Andi Jemma adalah seorang keturunan bangsawan Tanah Luwu. dilahirkan pada tanggal 15 januari 1901 atau  bertepatan dengan 2 Ramadhan 1318 H.  di  Wara, Palopo. Lahir didalam Istana Pajung Luwu. Kelahiran Andi Jemma merupakan kelahiran yang amat dinantikan oleh seluruh  kalangan masyarakat Kepajuangan/Kedatuan/Kerajaan Luwu.  Bayi ini lahir dikala orang tuanya dari garis keturunan Ibu sedang memegang tapuk pemerintahan yang biasa disebut "anggau". Sebagai datu/Pajung di Luwu yaitu : Sitti Huzaimah Andi Kambo Opu Daeng Ri Sompa, dengan Ayahnya Andi Angka Opu Cenning. keduanya adalah keturunan langsung dari Datu luwu ke XXVIII, Etenri Waru Petta Matinroe Ri Tenggana Luwu. 

Kelahiran Andi Jemma dilukiskan dalam Buku Lahaji Patang yang berjudul Sulawsi dan Pahlawannya dengan menuliskan keadaan masyarakat Luwu saat kelahiran Andi Jemma dengan gegap gempita , para Wanita Luwu mengadakan tarian sakral dengan menggunakan pakaian warna ungu dangan membawa tabuh-tabuhan  yang beraneka ragam. baik dari gemercik Cirica, Calllepa, Appo dan Kenci.  perpaduan suara itu diibaratkan sebagai berada di soralaya  perkampungan para dewa.  hal ini begitu lajim ketika menunggu kelahiran anak pattola atau putra mahkota  dalam tradisi Kerajaan Luwu. 

Perhatian dan perawatan bayi dilakukan begitu sakralnya, selama empat puluh hari bayi harus terus menerus di pangku secara terus meneru siang dan malam secara bergantian oleh seluruh dayang -dayang istana kerajaan Luwu.  yang selam itu juga pihak kerajaan menyiapkan jamuan bagi para tamu yang datang untuk mengucapkan selamat atas kelahiran Andi Jemma seorang Anak Pattola Kepajuangan Luwu (Putra Mahkota Kerajaann Luwu). 

Andi Jemma kecil sudah ditinggalkan sang ayah sejak masih kecil, ayahnya Opu Cenning meninggal beberapa waktu setelah Andi Jemma lahir. sehingga otomatis peran Ibu dalam membesarkannya begitu dominan dalam mentrasfer keilmuan bagi kehidupannya hingga dewasa pada waktunya. Andi Jemma mulai mengenal pendidikan barat Pada tahun 1910. saat beliau mulai disekolahkan di Inlandsche School di  Palopo, pada usia 9 tahun.  

Masa-masa pendidikannya inilah yang membentuk karakter Andi Jemma dewasa. pada tahun 1915. Adi Jemma  menamatkan pendidikan formalnya dengan hasil yang sangat memuaskan. Namun Andi Jemma tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi. Andi Jemma lebih memilih untuk mendapatkan pengetahuan dari cendik pandai dan tetua adat masyarakat Luwu untuk mendapatkan pelajaran adat istiadat yang terdapat di masayarakat Luwu. 

Saat mengenyam pendidikan inilah, Andi Jemma banyak bertemu dengan masyarakat luas. karena sebelumnya Andi Jemma hanya mendapatkan pendidikan didalam istana dan sekolah formal. interaksi dengan masyarakat yang kelak menjadi rakyatnya begitu sering ia lakukan baik dengan gembala kerbau  hingga rakyat kecil lainnya. 

Pendidikan dari cendik pandai dan tetua adat dengan mengunakan lontara-lontara yang terdapat di dalam kerajaan Luwu. lontara tersebut berisikan  banyak kisah-kisah  kerajaan baik pada masa Mitologi begitu berkembang di Tanah luwu hingga masa kekuasaan neneknya yang berkuasa sebelum Ibunya,  Andi Jemma pun mempelajari pelajaran tentang hubungan-hubungan kerajaan yang tercatat dilontara tetang jalinan  kerajaan Luwu dengan kerajaan-kerajaan sekitar dan juga kebiasaan adat-istiadat masyarakat Luwu.  keadaan tersebut menjadikan dirinya dapat membandingkan dengan apa-apa yang diajarkan oleh sekolah formal sebelumnya dan pendidikan yang dipilih setelahnya.

Sulewatang dan Pernikahan Andi Jemma

Sebagai putra mahkota, Andi Jemma harus mengikuti tradisi yang sudah menjadi kebiasaan di kerajaan Luwu. pada Usia 18 Tahun atau pada tahun 1919 Andi Jemma di berikan tugas sebagai Sulewatang (Jabatan Setingkat Wedana) di wilayah "Ngapa"  salah satu wilayah di Sulawesi Tenggara.  Hal ini merupakan  pengalaman pertama yang didapatkan sebagai calon pemimpin kerajaan Luwu pada nantinya. 

Pada masa inilah Andi Jemma mengakhiri masa remajanya. Andi Jemma menikah dengan misannya yang bernama A. Kasirang, pada pernikahan inilah Andi Jemma mendapatkan seorang putra satu-satunya  yang benama A. Makku Lau Opu Daeng Parreba. Andi Jemma harus menerima kehilangan setelah Istrinya berpulang kerahmataullah sewaktu melahirakan putera pertamanya. Tak lama setelah ditinggal istrinya,  Andi Jemma menikah lagi di tahun 1920 dengan seoarang gadis dari kalangan kebanyakan yang bernama Itang Daeng Pawero.  yang pada  pernikahan ini dikaruniai tiga orang putra  diantaranya: Andi Achmad, Andi Iskandar, dan Andi Nuhung. 

Pada 1923, Andi Jemma dipindah tugaskan untuk menjadi Sulawetang  di Ware, Palopo. dan pada 1 Oktober 1924 Andi Jemma menjabat sebagai Wakil Datu Luwu yang merupakan Ibunya Andi Jemma sendiri, pada masa itu Andi Jemma di beri gelar Cenning Luwu. Jabatan wakil Datu yang di imbannya membuka ruang yang lebih luas untuk menganyomi masyarakat. Sehingga pada kepemimpinannya  Andi Jemma begitu tertarik untuk membela kempentingan rakyatnya.

Saat menjadi Wakil Datu, yang juga merupakan Zelf Bestuur Luwu di bawah naungan  Hindia-Belanda, Andi Jemma mulai menjadi perhatian pemerintah kolonial.  hasrat memperjuangkan kepentingan rakyat luwu yang begitu mendalam dan menyala-nyala dalam jiwanya menjadikan ia begitu membenci penjajahan yang dilakukan oleh Belanda.

Tindakan yang dilakukan Andi Jemma adalah dengan aktif didalam organisasi radikal yang berkembang di Luwu yang bernama PERES. keikut serta Andi Jemma pada organisasi ini adalah ketika ia mulain mengenal salah satu pimpinan dari Organisasi tersebut tyang merupakan seorang sopir dari Sumatera. saat masa jabatannya ia sering kali membayaai organisasi pergerakan ini. sehingga suatu ketika uang pemasukan dari  wilayah Ware tidak bisa disetorkan ke perbendaharaan Hindia-Belanda karena telah habis untuk membiayai kegitan-kegiatan organisasinya tersebut.

Kehati-hatian  Hindia-Belanda pada akhirnya muncul terhadap gerak-gerik Andi Jemma, sehingga ketika peristiwa tidak adanya setoran dari Ware membuat Andi Jemma di Copot dari Jabatanya oleh ibunya atas desakan Contorleur Luwu. Bahkan Andi Jemma diusahakan untuk dikeluarakan dari daerah Luwu.  namun karena timbulnya protes dari masyarakat Luwu pada akhirnya pemerintah Hindia-Belanda  mengurungkan Niatnya tersebut, setelah melihat dan mempertimbangkan ke amanan daerah Luwu masa itu.    




Wednesday, 28 June 2017

Kurcaci dan Harapan

Selamat pagi anak-anak, Seorang Guru TK berteriak semangat, Pandangan mata satu persatu menghitung murid-murid sambil berucap penyemangat membuat murid-murid bersemangat.

Siiiaap, gemuruh murid menjawab dengan semangat, salah satu murid berucap Ibu-ibu apa kabar, kangen aku sama Ibu. Sedikit tersenyum kemudian gurupun menjawab sama, Ibupun kangen sama kamu. Ia Ibu aku kangen liburnya lamaaaa banget aku jadi kangen jawab sianak. kemudian gurupun kembali tersenyum smabil berkaca-kaca mengucap dalam hati sebuah kalimat semangat, engkau dan semua muridlah penyemangat, generasi penerus umat yang harus aku jaga pengetahuannya dengan dengan semangat.

Kemudian Ibubgurupun bersemangat, bertanya kepada semua murid ada lagi tidak yang kangen dengan Ibu, Sayaa... gemuruh semua murid tanpa terkecuali dengan semangat, terdiam haru sangguru merasa heran.. lalu beberapa lams kemudian berpesan mari kita belajar yang giat, agar menjadi cerdas, dapat memimpin diri dan umat, menjadi insan yang bertaqwa.

Begitu lucu dan lugu, tulis guru dalam catatan hariannya. Engkaulah kurcaci kecilku sebuah harapan dan amanah yang dititipkan untukku agar tergapai cita-cita baikmu.

Wednesday, 12 April 2017

FORT NUGENT KEGAGALAN INGGRIS MEMBANGUN BENTENG DI BANGKA-BELITUNG

Peta Pulau Bangka Belitung Google Maps 
 
Membicarakan Pulau Bangka-Belitung pada umumnya masyarakat akan mengenal Laskar Pelangi dan Timah. hal ini menjadi suatu kewajaran karena literatur mengenai sejarah Pulau Bangka-Belitung tidak begitu banyak ditemukan di khalayak masayarakat. Bumingnya film Laskar Pelangi dan pengenalan bangka-Belitung dari Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial-lah yang mengenal masyarakat Indonesia terhadap Bangka Belitung sebagai penghasil timah. Namun ketika mencri informasi kesejarahan Bangka-Belitung hanya dapat ditemui dari catatan-catatan perjanjian kolonial, muhibah bangsa asing dan penilitian yang dilakukan belakangan ini.

Dalam mendalami sejarah eksistensi kolonial Inggris di Nusantara masyarakat Indonesia akan mengenal Thomas Stanford Rafles yang bertugas sebagai Gubernur Jenderal Inggris di wilayah Hindia-Belanda. atas keberhasilannya bersama Lord Minto menjalankan strategi menaklukan Jawa dari kekuasaan Hindia-Belanda. setelah mengerahkan 100 Kapal dan  5 fregat yang diisi lebih dari 10000 pasukan yang dikumpulkan dari wilayah India dan wilayah kekuasan Inggris lain di Asia.

Kedatangan tentara Inggris dengan begitu banyaknya ini merupakan rencana panjang yang begitu matang hingga dilaksanakannya. Momen itupun tiba dengan lancarnya tanpa disengaja akibat kekalahan Belanda atas pasukan Napoleon Bonaparte dari Prancis yang berhasil menguasai Belanda dari sisi selatan negeri induk Hindia-Belanda itu. Pasukan Napoleon berhasil masuk dan menguasai belanda sebelum terlebih dahulu menguasai Belgia di perbatasan Belanda.

Kekuasaan Prancis atas Belanda berdampak juga pada struktur negeri-negeri jajahan belanda di seluruh dunia termasuk Hindia-Belanda yang pada  kesempatannya prancis memelui Gubernur Jenderalnya di Hindia-belanda berhasil membuat jalur pos Anyer Panarukan Secara kronologis, pada tahun 1808 datanglah Herman Willem Daendels dari Belanda ke Banten, waktu ia datang ke Indonesia negaranya tengah di jajah oleh Perancis. Sebagai murid yang disayangi Napoleon, akhirnya Daendels dikirim ke Indonesia untuk menggantikan Gubernur Jendral dari Belanda yang ada di Indonesia oleh Napoleon Bonaparte (Dr. H.J. de Graaf; 363-370, 1949). 

Di tengah lemahnya kekuatan Belanda di Hindia-Belanda, juga ketidak stabilan suksesi kekuasaan atas berdirinya Republik Bataf yang berdiri menggantikan Dinasti van Oranje menambah lemah kekauatan dan pengaruh kekuasaan Belanda itu sendiri. pada akhirnya kerajaan-kerajaan yang awalnya telah ada dibawah pengaruh VOC berada dibawah pengaruh Hindia-Belanda .

Kekuasaan Inggris yang menjadi pesaing utama Prancis di Eropa berdampak pula bagi  wilayah pengaruhnya diluar eropa. melihat kekelahan Belanda dan berganti menjadi Republik Bataav(Belanda dibawah Pengaruh Prancis), Inggris yang meliki kekuatan mulai membangun pengaruhnya di Hindia Timur. Rencana penyerangan terhadap Jawa sebagai pusat kekuatan Belanda di Hindia Timur menjadi target utama. skema serangan Inggris begitu sempurna hingga akhirnya berhasil menaruh pengaruh Inggris pada 18 September 1811 dan menggantikan pengaruh Prancis Melalui Belanda di Hindia-Belanda. 

Melihat Suksesi kekuasaan yang ada,  memicu perubahan sikap raja-raja nusantara untuk menolak perjanjian yang sudah dibuat Belanda dengan  Kerajaan-kerajaan yang sudah ada untuk dilanjutkan sebagai perjanjian Inggris dengan Raja-raja nusantara. Penolakan itu terjadi antara laian di Kesultanan Palembang masa Sultan Mahmud Badarudin II, Kesultanan Bone masa pemerintahan Aru Palaka dan Kesultanan Yogayakarta, saat masa peerintahan Hamengkubuono ke-II

Kesultannan Palembang  pada masa Mahmud Badarudin II menolak keras keberlansungan perjajian kerajaan yang sudah terjalin dengan pemerintah Belanda.  penolakan tersebut dilakukan dengan menyerang dan menghancurkan  Loji Belanda  serta membunuh orang-orangnya. kejadian ini membuat Inggris yang sedang memaksa Kesultanan palembang untuk tunduk pada pemerintahan baru Batavia marah. Sehingga pada kesempatan itu Raflles sebagai Letnan Gunernur Inggirs yang berkuasa di batavia Mengirim Kolonel Robert Rollo Gillespei pada 15 April 1812  untuk menghukum Mahmud Badaruddin II dengan menggantikannya dengan Adiknya Najamudin pada 19 April 1812.  sebelum naik tahtanya Najamudin terjadi pertempuran sengit anatar Mahmud Badarudin II dengan Inggris hingga akhirnya ia harus meninggalakan Palembang dan merelakan Tahtanya ketangan Adiknya.  

Terdapat kontrak dalam suksesi kepemimpinan kesultan Palembang saat itu. dimana Najamudin harus menyerahkan Pulau Bangka dan Belitung ketangan Inggris dan pengganti atas diserahkannya kedua pulau tersebut adalah akan diberikannya santunan tahunan sebagai penggantinya. kontrak perjanjian itu ditanda tangani pada 17 Mei 1812 anata Sultan Najamudin dengan Kolonel Gillespie. 

Meski demikian, Mamud Badarudin II yang merupakan sultan berpengaruh tidak tingga diam melihat keadaan yang begitu tidak menguntungkan baginya dan juga rakyatnya. sehingga pada akhirnya dia melakukan penyerangan kembali ke Palembang. 

Tukar Guling pulau Bangka-Belitung merupakan muslihat yang begitu baik diterapkan Inggris. melihat begitu pentingnya kepualaun Bangka-Belitung bagi Sumberdaya Alam Timah sebagai pemasok amunisi kekuatan militer Inggris juga  jalur pelayaran dagang dan militer Inggrisnya di Nusantara. tidak lama setelah permintaan kekuasaan atas pualau tersebut kolonel Gillespie menginginkan agar dibangunnya Benteng di pulau tersebut. sebagai upaya mengamankan kedudukan Inggris dilaut Cina Selatan hingga Malaka.  

Kepualauan Bangka menjadi titik yang begitu startegis bagi Inggris saat itu berada pebatasan laut jawa dengan selat malaka dan laut cina selatan juga sebagai daerah kontrol wilayah pendudukannnya di bengkulu yang niatnya akan digabungkan dengan wilayah residen palembang dan bangka belitung disamping itu juga sebagai daerah kntrol rempah-rempah dari Jawa Barat. Perlunya sebuah benteng yang kokoh yang kan dijadikan sebagai pemantau alur laut di pelabuhan Muntok.  dan juga wilayah kekuasaan Inggris disekitarnya meliputi Bengkulu-Sumatera selatan dan Bangka-Belitung. 

Pembangunan Benteng pun dilakukan oleh Inggris di Bangka. dengan menamakannya sebagai Fort Nugent sebagai penghargaan terhadap seorang jenderal yang ditugaskan di India Jenderal Sir George Nugent. dibawah arsitek kapten Zeni Thomas Clodes. 

Kegigihan Mahmud Badarudin II dan para pemikutnya yang setia di Bangka  selalu menjadi Ancaman bagi kekusaan Inggris di Bangka. sehingga pada akhirnya terjadi serangan pada pasokan bahan bangunan dan logistik makanan  ke bangka dari palembang. pada tanggal 28 Agustus 1812 di buaya langu. namun perlawanan ini dapat dipatahkan dan membuat pasukan loyalis Badarudin II melalrikan diri. meski pasukan Badarudin II melarikan diri namun serangan itu berhasil menewaskan Kapten Meares (seorang kapten yang dipertanggung jawabkan Rafles untuk mengawasi pembangunan Fort Nugent juga diangkat sebagai Residen Inggris ditugaskan mengejar Sultan Mahmud Badaruddin II dan terjadi pertempuran di Bailangu dengan kekalahan pihak Inggris, Meares tertembak dan akhirnya meninggal. Untuk mempertahankan posisinya Sultan mendirikan kubu-kubu pertahanan di Muara Rawas dan daerah-daerah pedalaman dengan demikian Sultan tidak dapat ditaklukkan.

Perisiwa ini membuat Konsntrasi Inggris di Hindia-Belanda terpecah dan tidak bisa menanganinya karena ada tiga wilayah yang sedang begejolak seperti Yogyakarta dan Bone di Sulawesi Selatan yang mebolak kekuasaan inggris. ditambah dalam proses pembangnan Fort Nugent mengalami kendala baik secara struktur bangunan yang ditempatkan dilokasi yang kurang tepat, ditambah adanya wabah penyakit yang menyerang para pekerja Inggris di Fort Nugent.  Sehingga sampai sebelum diselesaikannya Pembangunan Benteng Fort Nugent. Napoleon Bonaparte dapat dikalahkan dalam pertempuran di Leipzig dan kemudian tertangkap, maka pada tahun 1814 melalui Konvensi London (Perjanjian London), Inggris mengembalikan semua daerah kekuasa-an Belanda yang pernah dikuasai oleh Inggris. Akan tetapi Raffles tidak setuju terhadap keputusan-keputusan itu. la meletakan jabatannya dan digantikan oleh Letnan Gubernur Jenderal John Fendall. Pada tahun 1816 John Fendal menyerahkan wilayah jajahan di Indonesia kepada Belanda.


Source :
- Sejarah Benteng Inggris Di Indonesia, Direktorat Geografi Sejarah, Kementerian 
  Kebudayaan dan Pariwisata, 2010 

- Peta Pulau Bangka Belitung: Google Maps