Monday, 26 September 2016

AKHIR MASA KESULTANAN JAMBI

Keberhasilan Sultan Agung Sri Ingalogo mengusir Belanda melalui Verenigde Ooost Indische Compagnie nya (VOC) ditahun 1742, mengukuhkan Kesultanan Jambi sebagai kesultanan merdeka yang bebas mengatur tata kelola pemerintahannya dengan bebas. Kekusaan VOC yang hanya mewariskan wilayah Palembang diwilayah sumatera ke pemerintahan baru setelah kebangkrutannya di tahun 1799. Palembang dengan sisa kekuatannya masih melakukan perlawanan hingga tahun 1825. 
Dimasa-masa perlawanan Kesultanan Palembang terhadap kekuasaan  Netherlansche-Indische (Hindia Belanda) sebelum kejatuhannya. Kesultanan Palembang membentuk jaringan-jaringan kepada negara tetangganya,  Salah satunya adalah melakukan hubungan dengan  Raden Denting/Sultan Mahmud Muhidin/Sultan Agung Sri Ingalogo ditahun 1813-1833 untuk membantu Palembang melawan kekuasaan Hindia-Belanda di Kesultanan Palembang. 
Masa peralihan kekuasaan yang terjadi ditahun 1833 saat Sultan Agung Sri Ingalongo digantikan oleh Sultan Muhammad Facruddin. Sultan Muhammad Facrudin (Sultan Keramat) Masih melanjutkan perjuangan Sultan sebelumnya yang tidak bersikap akomodatif pada Belanda. Hal ini dibuktikan dengan dukungan sultan terhadap para bangsawan Palembang yang menentang kebijakan pemerintahan Belanda di Palembang.
Perbantuan yang dilakukan sultan terhadap perlawanan bangsawan Palembang menyebabkan Hindia-Belanda geram, dan akhirnya pemerintah Hindia-Belanda mengirimkan Letnan Kolonel Micheil Untuk memblokade sungai dan daerah Serolangun dan mendesak pasukan Sultan Keramat hingga daerah Sungai Baung dan Dusun Tembesi.  terdesaknya pasukan Sultan Keramat menyebabkan Sultan terpaksa menandatangi perjajian  yang isinya menyatakan bahwa Jambi dibawah kekuasaan Belanda pada 14 Nopember 1833 dan perjanjian tambahan yang ditanda tangani 15 Desember 1833.
Lima Belas tahun dikuasai Belanda, pada masa pemerintahan Sultan Taha Syarifuddin, Kesultanan Jambi mulai melakukan Pemberontakan dengan tidak mengakui kekuasaan Belanda atas Jambi. sehingga pada tahun 1858 Sultan Taha dipaksa meletakan Jabatan setelah Belanda menguasai Keranton Jambi di bawah Pimpinan Mayor Van Legen. 
Didudukinya Keranton Jambi, Memaksa Sultan Taha Syarifuddin keluar keraton dan mengatur pemerintahannya di daerah Uluan. Meski demikian Sultan Taha dimakzulkan oleh Pemerintah Belanda dan mengankat Raden Ahmad  dengan Gelar Sultan Ahmad Nazzarudin menjadi Sultan Jambi pada 2 Nopember 1858, Tetapi kekusaan Sultan Ahmad Nazzarudin tidak diakui rakyat, dan lebih meyakini Sultan Taha sebagai sultan yang sah karena pengangkatannya yang sah dan masih memegang keris pusaka Kesultanan Jambi Keris Siginjai. Kesultanan Jambi mulai mengalami kemunduran dibawah Sultan Ahmad Nazzarudin, Sultan dipaksa menanda tangani perjanjian  Desember 1858. dan kemudian dilanjutkan perjajian cukai dan hak monopoli Belanda  pada 13 Juli 1880. pada masa selanjutnya Belanda mengadakan perjanjian saat kesultannan Jambi dibawah Sultan Muhammad Mahliludin1881-1885, pada 22 Mei 1882. yang isinya mengenai kuasa Belanda terhadap penguasaan Jambi, dari mulai pengaturan  penduduk dan juga masalah sumberdaya mineral. 
Sultan Mahliludin yang mangkat pada10 April 1855 digantikan Sultan Ahmad Zainuddin, yang pada masa pemerintahannya mengangkat Putra Ketiga Sultan Muhammad Taha yang masih berusia 4 tahun  sebagai Pangeran Anom Kusumayudha pada Juli 1855. Pengangkatan Pangeran Anom ini menandakan perdamaian antara Bangsawan di Kesultanan Jambi yang dahulunya pernah berpisah akibat interpensi Belanda, dengan sikap ini pada akhirnya keris pusaka yang dipengang Sultan Taha diberikan kepada Sultan Ahmad Zainuddin yang pada akhirnya Kesultanan Jambi tidak lagi memiliki pemerintahan yang terpecah antara pemerintahan Uluan dan Kesultanan Jambi ciptaan Belanda. 
Dengan Kekuasaan yang absolut, Belanda memaksa Sultan Ahmad Zainudin untuk menanda tangani perjanjian pada tanggal 28 Mei 1888, yang mengakibatkan konflik ditengah bangsawan Jambi. Pangeran Marta Jayakusumah, Pangeran Natamenggala yang masing-masing memiliki tangung jawab diputar balikkan tanggungjawabnya. Pada 1 Nopember 1890 di Uluan terjadi pemberotakan terhadap Belanda oleh Pangeran Diponogoro dan Pangeran Husin dengan meminta Cukai terhadap barang dagangan yang dahulunya berdasarkan perjanjian dikausai Belanda. 
Pemungutan Cukai ini merembet pada perlawanan dibawah pimpinan Sultan Muhammad Taha yang masih memiliki pengaruh ditengah masyarakat Hingga pada tahun 1891 terbunuhlah Kontrolir Belanda yang  bernama Van Laar dan pada tahun 1895 Pimpinan Militer Belanda di Jambi juga ikut terbunuh.
Dengan terbunuhnya pimpinan Belanda di Jambi, Belanda melakukan tekanan terhadap Sultan Ahmad Zainudin, sehingga akhirnya Sultan Ahmad Zainuddin memakzulkan diri pada Desember 1899 dan mendapat bantuan sebesar Rp. 4000 dari Belanda. ditengah kekosongan pemerintahan dan konflik yang berkepanjangan antar bangsawan Jambi untuk menentukan siapa penganti Sultan Ahmad Zainudin. Pada akhirnya Kesultanan Jambi diserahkan kuasanya kepada Hindia-Belanda pada 27 Februari 1901. Penyerahan ini diterima oleh Residen Palembang I.A. Van Rynvan Alkemade yang menandakan berakhirnya Kesultanan Jambi. 

Source : 
Sejarah Sosial Jambi : Jambi Sebagai Kota Dagang,  Depdikbud, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumntasi Sejarah Nasional Jakarta, 1984. 

KESULTANAN JAMBI MASA GENGGAMAN VOC

Sungai Batang Hari merupakan sungai yang terkenal diwilayah Jambi, sungai ini merupakan sungai yang bermuara di selat Pulau Berhala yang berbatasan dengan Selat Malaka. Selat Malaka merupakan selat yang sejak dahulu merupaka selat yang ramai dikunjungi oleh para pelaut dan saudagar yang menghubungkan daerah timur seperti Cina dan Wilayah Barat seperti, India, Timur Tengah, Afrika dan juga Eropa.
Hal ini telah dicatat oleh seorang Pendeta Budha yang terkenal dengan catatan perjalanannya I-tsing. yang mana catatan perjalanannya menceritakan bagaimana bandar-bandar di selat malaka begitu ramai dengan para pelaut dan saudagar yang berdatangan dari wilayah India, Arab dan Cina. Salah satu pelabuhan yang ramai adalah pelabuhan Melayu Jambi yang terletak di aliran sungai Batang hari yang bermuara di selat pulau berhala dan selat malaka. disepanjang selat malaka tumbuh kota-kota yang kaya, Pelabuhan melayu Jambi menjadi titik destinasi pelabuhan transito yang ramai bagi para pelaut dan saudagar yang menunggu datangnya musim angin baik ketimur maupun kebarat, pelabuhan melayu Jambi menjadi pelabuhan yang memegang kunci pelayaran dimasanya.
Pada masanya kemampuan pelaut Melayu begitu terkenal hal ini yang menyebabkan bangsa melayu bertemu dengan berbagai macam pedabadan yang mendukung suatu transformasi kultural dari yang bersifat kesukuan mengarah pada suatu formasi kekuasaan yang terbentuk dalam suabuah kerajaan, hal ini juga terbentuk diwilayah Jambo, khususnya kerajaan islam yang terbentuk dalam kesultanan Jambi.
Secara historis Jambi memulai era kesultanan sejak tahun 1500-1515, yang ditandai dengan masuknya raja kerajaan Jambi keagama Islam pada masa pemerintahan orang Kayo Hitam, yang merubuah struktur kerajaan  dan memberi maklumat agar penduduk Jambi juga memeluk agama Islam. Perubahan penyebutan raja dari "Panembahan" menjadi "Sultan".
Pemerintahan diatur dalam Undang-undang yang dibernama "Pucuk Undang nan Delapan". dimana dalam undang-undang tersebut memadukan antara adat dan syariat islam dalam peengaturan ketatanegaraan. hal ini tercermin dalam suatu pepatah yang terkenal ditengah masyarakat Jambi. dimana disebutkan dalam bahasa lokal : Adat bersendi Syarak, Syarak bersendi Kitabullah. dengan demikian dapat diartikan begitu kentalnya hubungan antara adat dan syariat islam. pada masa-masa inilah muncul kekuatan ulama sebagai pemangku kehidupan beragama.
Pertemuan dengan Belanda terjadi di tahun 1615, setelah Jambi secara resmi  melaui maklumat Sultan Kedak (Sultan Abdul Kahar 1915-1943) yang mendeklarasikan wilayahnya sebagai satu kesatuan yang berbentuk kesultanan. Rombongan Belanda pertama kali datang ke Kesultanan Jambi dipimpin oleh Abraham Strek dengan membawa dua kapal Belanda yang bernama Wapen Amsterdam dan Middelburg. Abraham Strek kemudian meminta izin untuk mendirikan kantor dagang pada tahun yang sama, satu tahun setelah pertemuannya barulah ia mendirikan kantor dagang, dan kemudian berdasarkan izin yang diperoleh perwakilan Belanda mendapatkan izin untuk mendirikan kantor dagang VOC diwilayah Muara Kumpeh. 
Dikarenakan sulitnya mendapat kayu dan lada dari masyarakat, kemudian VOC menutup kantor daganganya ditahun 1625 dan kemudian membukanya kembali ditahun 1936. pembukaan ini tidaklah tanpa penyebab. Dengan sikapnya yang ingin menguasai Jambi, Belanda ingin mengambil kesempatan dengan memanfaatkan perselisihan antara kesultanan Jambi dengan Kesultanan Johor.  pada fase kedua ini kntor dagang VOC di Jambi dipimpin oleh Hendrik van Gont, yang pada tahun 1642, melancarkan kegaiatan politik adu domba dengan mynatakan bahwa Sultan Jambi melakukan hubungan terhadap Sultan Agung dari Mataram. Oleh karena Sultan agung adalah musuh VOC maka VOC akan mengangkat senjata terhadap Kesultanan Jambi masa itu kantor dagang Belanda di Jambi dipimpin oleh Antonie van Diemen. 
Dimasa pemerintahan Sultan Agung (Sultan Abdul Jalil) terpaksa melakukan kerjasama dengan Belanda dibawah pimpinan Anries Dogart Ploeg dtahun 1943. Pada masa selanjutnya ditengah perselisihan antara Jambi-Johor, Jambi membutuhkan bantuan, terjalinlah kerjasama antara Kesultanan Jambi dengan Belanda melaui VOC. kerjasama ini tidak hanya dibidang perdagangan tetapi juga terjalin dalam bidang pemerintahan, hal ini yang menyebabakan turut campurnya VOC dalam pemerintahan kesultanan Jambi. Pecahnya perang antara Jambi-Johor terjadi ditahun 1667, Jambi mengalami kemenangan atas bantuan VOC. maka dari itu VOC melalui konsul dagangnya yang dipimpin oleh Sybrand Swart, meminta imbalan atas bantuan yang telah diberikan tersebut. 
Namun Sultan Jambi yang saat itu dipimpin oleh Sultan Abdul Mahji yang terkenal dengan Sultan Sri Ingalogo (1665-1690) melakukan penolakan dan menyerang kantor dagang Belanda dan berhasil membunuh Sybrand Swart, ketidak puasan Belanda ini berujung pada penangkapan sultan pada tahun 1690 dan sultan di buang ke Batavia. Seharusnya pengganti Sultan Ingalogo, adalah putra mahkotanya yaitu Raden Tyulip (Raden Julat). Namun dengan politiknya Belanda mengangkat Raden Dipati Cakra Negara Menjadi sultan dengan sebutan Kiai Gedeh. hal ini menyebabakan Raden Tyulip dan Kiai Singa Patih keluar dari Kerajaan dan melakukan hubungan dengan kerajaan Pagar Uyung. bantuan pagur uyung pada akhirnya berhasil membatu Raden Tyulip mendirikan pemerintahan dipengasingan, Raden Singa Tyulip  mendirikan pemerintahan di Mangunjayo dengan gelar Sunan Sri Maharaja Batu dan juga biasa disebut Sunan Suto Ingalogo. dan Saudaranya Kiai Singa Patih mendirikan pemerintahannya di Bukit Serpeh. dengan Gelar Sunan Abdurrahman.
Pada tahun 1740, terjadi perdamaian antara Sultan Sunan Suto Ingalogo dengan Kiai Gedeh namun pada kenyataannnya perdamaian yang diharapkan dan mengembalikan sultan Suto Ingalogo menjadi Sultan Jambi yang Sah malah membawa sultan Suto Ingalogo di tangkap belanda dan diasingkan ke Batavia. Kiai Gedeh, yang digantikan oleh Sunan Suto Ingalogo kembali memimpin Jambi hingga tahun 1740. dan digantikan Sultan Sri Ingalogo sebagai pewaris tahta dari Sunan Suto Ingalogo, Dua tahun dibawah kepemimpinannya Sri Ingalogo berhasil menutup kantor dagang VOC di Jambi. Kesultanan Jambi terus berkuasa sebagai kesultanan yang merdeka dan turut membantu Kesultanan Palembang dalam melawan Belanda. Hingga memasuki pertengah Abad ke-19 malapetaka itupun datang dan berhasil menjatuhkan pemerintahan Kesultanan Jambi dibawah kekuasaan Belanda.

Source :
Sejarah Sosial Jambi : Jambi Sebagai Kota Dagang,  Depdikbud, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumntasi Sejarah Nasional Jakarta, 1984. 

Tuesday, 2 August 2016

Kiat Menghadapi Skripsi Tekhnik Informatika

Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah yang memaparkan hasil tulisan dari sebuah penelitian yang membahas permasalahan dalam bidang ilmu tertentu sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu tersebut

Teknik informatika merupakan disiplin ilmu yang menginduk pada ilmu komputer, yang pada dasarnya merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik yang secara khusus menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta-fakta simbolik (data) dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi komputer. Transformasi itu berupa proses-proses logika dan sistematika untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan berbagai masalah, sehingga dengan memilih program studi Teknik Informatika, kita menjadi terlatih berpikir secara logis dan sistematis untuk dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan pekerjaan apapun.

Skripsi Tekhnik Informatika adalah sebuah tugas akhir bagi seorang mahasiswa khusunya jurusan tekhnik informatika untuk menyelesaikan kuliah nya. Biasanya sebuah skripsi untuk jurusan tekhnik informatika termasuk pembuatan program atau aplikasi skripsi informatika dan penulisan di kerjakan per orangan dengan lama waktu maksimal satu semester. Bagi mahasiswa ini merupakan hal yang amat berat dan sulit . Tidak jarang mahasiswa gagal dalam mengerjakan sebuah skripsi karena disebabkan oleh beberapa faktor. diantaranya mulai dari faktor dari diri sendiri seperti malas ketemu dosen pembimbing, jenuh karena selalu revisi, dan lain sebagainya dan tidak jarang juga banyak mahasiswa mengambil jalan pintas seperti menggunakan bantuan jasa pembuatan skripsi  informatika dan minta tolong teman untuk membuatnya ,, hehhe semoga kalian tidak begitu ya. 

Lalu bagaimana cara menghadapi masalah tersebut...?
berikut adlah kiat menghadapi skripsi informatika.

  1.  yakin sama diri kita sendiri kalo kita bisa , ya dengan kita yakin pada diri sendiri otomatis kita akan mempunyai rasa percaya diri yang tinggi untuk menghadapi dan menyelesaikan skripsi kita.
  2. perbanyaklah belajar sebelum kalian memutuskan untuk mengambil SKS yang ada skripsi nya.
  3. Bersikap baiklah dengan dosen pembimbing karena beliau yang akan menolong kita sewaktu sidang skripsi nanti.
  4. perbanyaklah mencari referensi yang jelas sumber nya.
  5. jangan terlalu terpaku dengan program atau aplikasi yang kalian buat perhatikan juga penulisan skripsi.


Oke mungkin hanya segitu dari saya, semoga bisa membantu kalian. Terima kasih karena sudah berkunjung ke Blog ini.

Thursday, 23 June 2016

MASJID-MASJID TUA DI JAKARTA

Keberdaan masjid menjadi tanda berkembangnya Islam di suatu daerah, Memaknai kata Masjid yang merupakan Isim makan dari kata dasar Sajada yang diambil dari kata arab yang berarti Sujud. masjid menjadi tempat beribadah bagi tempat bersujud. transpformasi masjid dari tempat beribadah menjadi pusat perdaban islam telah dimulai sejak masjid-masjid didirikan ketika Nabi Muhammad, SAW. hidup. Masjid tidak hanya menjadi simbol peradaban islam tetapi juga sebagai simbol kekuatan spirit islam dalam membangun pradaban yang unggul dari masa kemasa.
Berjalannya waktu nun jauh dari tempat asal muasalnya  Islam telah tersebar hingga wilayah kepulauan nusantara. dengan membawa masjid sebagai identitas kebudayaan dalam bidang arstitekturnya.  tanah Jawa sebagai pusat penyebaran Islam di nusantara mulai muncul masjid-masjid diwilayah pesisir utara yang berdekatan dengan plabuhan dan pasar. hal ini juga menjadi tanda awal mula masuknya islam diwilayah kepulauan nusanatara. 
Salah satunya adalah diwilayah Jakarta, yang dahulu terkenal dengan sebutan Sunda Kelapa yang telah ada pelabuhana yang melayani perniagaan internasional sejak abad ke-13 dan 14,  yang merupakan nama dari pelabuhan di Jakarta itu sendiri. Aktifitas pelayaran diwilayah Jakarta berlangsung sejak lama itu diperkuat oleh cacatan Tome Pires diketahui bahwa pada abad ke-15 M telah ditangani pedagang-pedangan dari Sumatera, Malaka, Jawa, Madura juga tempat-tempat lain. adanya pusat pernaiagaan dan pelabuhan inilah yang diduga menjadi cikal bakal bertemunya masyarakat lokal dengan ajaran Islam, meskipun secara institutional islam di jakarta setelah kekelahan Portugis atas falatehan yang menyerang Sunda Kelapa Pada tahun 1527 M yang sejak kemenangan tersebut Jakarta diperintah oleh penguasa muslim. 
Kembalinya keuasaan islam dijakarta juga ditandai dengan berkembang psatnya islam sebagai agama penguasa, hadirnya masjid sebagai identitas kebudayaan islambanayak bermunculan diwilayah jakarta.yang secara tidak langsung memberikan gamabaran tentang bagaimana islam berkembang dijakarta sejah awal masuknya ditengah begitu minim cerita atauu sumber sejarah yang memberi berita tentang hal tersebut baik di babad cirebon, Sejarah Banten, Babad Banten dan Purwaka Caruban Nagari.  diantara masjid-masjid tertua di Jakarta yang menjadi sumber berita tentang cikal bakal kehadiran Islam dan sejarahnya di Jakarta sebagai berikut :

1. Masjid Alam Marunda
Tidak diketahui pasti tentang kapan masjid yang dibangun di Kampung Marunda Besar, Kec. Clincing Jakarta Utara. Berdasarkan cerita lisan bangunan masjid ini dibangun oleh Syarif Hidayatullah atau Fatahillah, yang menyatakan bahwa pendirian masjid ibni didirikan sejak abad ke-16 M . ada juga cerita yang menayatakan bangunan masjid ini didirikan oleh tentara mataram yang hendak menyerang ke Batavia pada abad ke-17 M. masjid ini memiliki empat tiang utama bergaya eropa dan memiliki lubang angin kramik berhias bungateratai berwarna biru muda yang mungkin berasal dari cina.

2. Masjid Alam Cilincing 
Sama dengan Masjid Alam Marunda, Masjid ini dibangun oleh Fatahillah pada abad ke- 16. masjid ini terletak di RT. 05/04 Cilincing.  diceritakan bahwa masjid Alam Cilincing ini merupakan masjid tempat dimana strategi perang tentara mataram diatur. 

3. Masjid Jami Al-Anwar
Masjid yang terletak di jalan Tb. Angke, Tambora ini memiliki arsitektur unik yang memadukan kebudayaan Arab, Jawa, Cina, dan Eropa. menurut cerita masjid ini dibangun tahun 1761 M. di bangun oleh muslim tatar yang tinggal di Tambora, Masjid ini pernah ditutup beberapa lama dan baru dibuka kembali pada tahun 1936 oleh penduduk setempat. 
4. Masjid Luar Batang
Masjid dibangun Sayyid Husein B. Abu Bakar dibangun tahun 1756M. masjid ini banyak dikunjungi oleh para peziarah yang di...

Friday, 11 March 2016

Masuknya Islam dan Perkembangnnya di Kepualauan Maluku

Ada tiga klasifikasi untuk menganalisa kedatangan Islam di Kepulauan Maluku, diantara kedatangan tersebut antara lain adalah karena perbedaan orang-orang yang menyebarkan islam dimaluku dan  wilayah penyebaran islam di wilayah Kepulauan Maluku.diantara orang-orang dan wilayah tersebut antara lain adalah :
a. Wilayah Maluku Utara
Seperti diwilayah lain di Indonesia ada perbedaan pendapat, tentang bagaimana dan cara Islam masuk wilayah tertentu terutama tentang siapa dan kapan terjadinya, untuk wilayah Maluku Utara sendiri setidaknya ada beberapa hasil penelitian sejarah yang  telah menceritakan teori penyebaran islam diwilayah Maluku Utara diantaranya :

  1. Menurut M. Saleh Putuhena, berdasarkan Tradisi lisan diwilayah tersebut yang disampaikan H. Abdul Habib Jiko dan M.A. Chan. Bahwa kedatangan Islam diwilayah maluku utara terjadi diakhir abad kedua Hijriah atau bertepatan dengan abad ke-8 M. kedatangan islam kewilayah ini dibawa oleh Empat orang Syeh Syiah  Irak yang pada waktu itu dikejar-kejar oleh penguasa Islam baik Abbasiyah maupun Ummayah. Diantara empat syeh Syiah tersebut adalah : Pertama, Syeh Mansur yang mengajarkan Islam di wilayah Ternate dan Halmahera muka, syeh tersebut setelah meninggalnya dimakamkan di puncak Gunung Gamalama. Kedua Syeh Yakub yang mengajarkan Islam di wilayah Tidore dan Makian,  Ketiga, Syeh Amin dan Keempat Syeh Umar yang mengajarkan Islam diwilayah Halmahera Belakang, Maba, patani dan daerah sekitarnya.namun Menurut Putuhena Syeh Ketiga dan Keempat kembali ke Irak. Perkembangan politik di wilayah ditimur tengah pada era tersebut diiringi dengan pergantian kekuasaan dari kekahalifaan Ummayah kepada Abbasiyah. Kekhalifahan yang baru dibawah Abu Djafar Al-Mansur (754-775 M) s.d. Harun Arrasyid (786-813 M) mengedepankan gerakan Pemurnian, Pradaban dan Kebudayaan  Islam daripada perluasan wilayah ditengah begitu luasnya kekuasaan Abbasiyah. ditengah program yang dilakukan oleh Abbasiyah ini banyak pengiriman mubaligh kewilayah luar arab dan ada juga ulama yang diasingkan dari wilayh arab.
  2. Menurut Naidah, dalam tulisannya Hikayat Ternate ia tidak pernah menceritakan ke-empat tokoh yang ditulis oleh Putuhena tetapi dia menuliskan Dafar Shadik dsebagai seorang keturunan Nabi Muhammad SAW. yang tiba di Ternate dari Jawa pada 6 Muharram 643 H/ 1250M ia dihubungkan dengan Mazhab syiah dan dihubungkan sebagai Imam ke enam Mazhab tersebut. Tokoh ini diceritakan menikah dengan putri Ternate yang bernama Nur Sifa dan dikaruniai emat orang anak diantaranya Mahsyur Malamo yang ditetapkan sebagai raja Pertama Ternate dan tiga orang adiknya yang masing masing menjadi raja Tidore, Jailolo dan Bacan. 
  3. Cesar Adep Majul, Ia berpendapat bahwa kedatangan Islam dibawa bersamaan waktunya dengan kejatuhan Majapahit sekitar tahun 1478 M, yang pada saat itu dibawa oleh para pedagang yang juga dsekaligus mempropagandakan agama.
  4. Antonio Golvao, ia menyatakan bahwa kedatangan islam di Ternate terjadi pada tahun 1460M bersamaan datangnya para peadagang asal Malaka, yang pada saat itu memiliki Jalur perdagangan Melalu Ternante, Sulawesi Utara Kemudian kekalimantan dan lalu ke Sulu dan kemudian kembali Ke Malaka. 
  5. Meiling Rulofzh, menyatakan bahwa kedatangan Islam dibawa oleh pedagang Melayu dan Jawa. Melalui perdagangan inilah Islam diterima. Oleh karena itu islam tidak memiliki pengikut yang banyak, hanya para penguasa dan sebagian kecil dari penduduk yang memeluk agama baru ini.
  6. Prof. Dr. Hamka. mencatat bahwa 17 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. SAW. (650 M), para pedangan arab telah membawa cengkeh dan rempah-rempah kepelabuhan-pelabuhan diteluk Persia (pelabuhan Irak), untuk diperdagangnkan di Eropa yang pada saat itu Cengkah dan rempah-rempah lainnya adalah komoditas yang mahal. disinyalir amat memungkinkan para pedagang yang mencari cengkeh menikah dengan wanita lokal lalu pulang kembali atau meninggal. sekianlamanya tidak ada pemupukan islam disinyalir membentuk kembalinya kepada suasana agama lamanya.
Pada kenyataanya jalur perdagangan rempah yang dikenal sebagai  Sapace Route antara Arab, Persia,  India ndan China. Hal ini menguatkan sinyalemen yang dikemukakan Hamka, ditambah dengan cerita dalam Hikayat Ternate yang menyatakan mereka adalah keturunan Arab yang menjalih hubungan dagang tahun 470 H dan 502 H atau abad ke 11 dan 12 M. yang diperkirakan terjadi sekitar 150 tahun sebelum kedatangan Djafar Shadik  

b. Maluku Tengah

Setelah Maluku Utara berita kedatangan Islam berikutnya adalah kewilayah Maluku Tengah diantaranya adalah oleh :
  1. Imam Ridjali yang meneliti tentang Hikayat Tanah Hitu, pada tahun1470 M telah terjadi hubungan dagang antara Tanah Hitu dengan Jepara di Jawa. pada Tulisannya mpat Perdana ke Empat dibawah Pimpinan Perdana Djamilu (Perdana Tanahitumessing) telah mengutus  orang untuk melakukan perjanjian dagang ke Jepara kepada pangeran zJepara yang bbernama Nyai Bawang kemudian beberapa orang Hitu datang untuk belajar Hukum Islam ke Jawa. berdasarkan tradisi lisan setempat, Ridjali  menyebutkan bahwa syekh Maulana Abubakar Nasidik dati Tuban menjadii Imam dan Penguasa pertama Hitu. jazirah leihitu berkembang beriringan dengan kedatangannya para pedagang dari Arab dan Persia yang datang bertujuan untuk berdagang dan juga berdakwah. Tradisi  lisan di Hitu juga menceritakan tentang adanya dua naskah yang bertuliskan tahun angka 1234 M gtentang cerita nabi dari mulai kelahiran hingga wafatnya dan hukum perkawinan. yang memformulasikan tentan keberdaan kelembagaan islam dalam Kerajaan Hitu.
  2. Paramitha S. Abdurrahman, pada bukunya Peninggalan-Peninggalan yang berciri Portugis di Ambon menceritakan hubungan erat antara Hitu dan ternate sejak terjadinya kerjasama anatar Perdana Empat (Perdana Putih) melakukan perjalanan ke jawa opada tahun1500 M yang pada kesempatan tersebut juga bertemu dengan raja Ternate.
  3. FE. Cooley, berpendapat kedatangan Islam di maluku tengah bersamaan dengan Meluasnya kekuasaan Ternate dan Tidore diutara pada tahun 1480 M. hal ini berdampak pada pengakuan atas kekuasaan ternate dan tidore diwilah pesisir utara kerajaan-kerajaan di pesisir maluku tengah seperti, Hitu di Ambon, Hatuhaha di Haruku dan Iha di Saparua.
  4. Cerita Rakyat  setempat yang disampaikan pemangku adat yang bernama H. Umar Tuasikal menyatakan bahwa masuknya agama Islam ke Pulau Haruku dibawa oleh Aulia yang datang dari Hejaz pada masa dinasti Ummayah. yang datang melalui bahtera hingga sampai ke Pulau seram kesebuah tempat yang sekarang beranama Nunusaku. Aulia tersebut tidak diketahui namanya hanya gelar terus diingat diantaranya : Upu Nusa Barakate, Upu Matuan, Upu Maoirau, Upu Awale Adam, Upu Haumateleto, Upu Mantura, Gelar-gelar tersebut merupakan gelar yang memiliki makna tertentu dalam pemujaan. pada cerita tersebut dikatakan Aulia tersebut merupakan keturunan Ali Bin Abi Thalib dari Garis Husein. disamping itu terdapat dua tokoh yang terkebnal dalam penyebaran islam di daerah Hatuhaha yakni Pandhita Pasa dari Aceh dan Pandhita Mahu dari Gresik dua tokoh ini makamnya di keramatkan bagi penduduk Uli Hatuhaha.
Pada perkembangannya perjalanan syariat islam ditengah masyarakat Maluku Tengah Pualu Hatuhaha dan wilayah Ternate banyak berbau ajaran Syiah.

c. Maluku Tenggara
pada  dasarnya kedatangan islam ke Kei tak ubanya terjadi seperti kerajaan-kerajaan islam diwilayah maluku lainnya. islam masuk di Kei sekitar tahun 1500 M. menurtut penelitian J.A. Patikaihattu dan kawan-kawan menyatakan bahwa agama Islam mulai dipeluk oleh orang Kei Kecil mula-mula dari negeri Dullah. hal itu diperkuat dari cerita rakyat Kei Kecil bahwa para penguasa negeri dullah merupakan keturunan dari Maluku Utara "Tidore". Untuk daerah Kei Besar dibawa Eleh Abu Rabu yang bersal dari Bukit Tinggi. Ia mula-mula memasukan islam dari wilayah Lauggiar -Fer.  Untuk Wilayah Pulau Band, Kedatangan islam ke Banda bukann dibawa oleh para Mubaligh ke Pulau banda tetapi merupakan hasil intraksi yang dilakukan dari orang-orang Banda sendiri terhadap Islam yang pada zaman dahulu memilikiarmada laut untuk membawa komoditas rempah untuk didagangkan ke Ternate, Hitu, Makasar Hingga Gersik. hal ini dapat dilihat dari bukti asimilasi islam dalam kehidupan rakyat  Banda, sepertihalnya pada perayaan Maulid Nabi 12 Robiul awal. Dimana banyak dari penduduk Banda membawa hasil panen untuk digantung didepan masjid. Upacara perayaan ini dimulai melalui pembacaan doa syukur dan kemudian dilanjut dengan pembacaan Barzanzi yang berisikan tentang kisah kelahiran hingga wafatnya Nabi Muhammad SAW.   

Source :
R.Z. Leisesa DKK. Sejarah Kebudayaan Maluku, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta, 1999.

Sunday, 17 January 2016

Hikayat Perang Sabil


Hikayat-hikayat perang sabil ditulis dalam bahasa Aceh, adapun kutipan yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dari sebagian kecil hikayat-hikayat perang sabil tersebut adalah sebagai berikut : 

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah khaliqul asyya', segala hal ciptaan Rabbi
Arasy kursi surga neraka, semua langit dunia dan bumi
Kemudian selawat salam hamba, kepada junjungan penghulu Nabi
Kepada waris bersama sahabat, termasuk sekalian Muhajir Anshari 

Setelah selesai puji selawat, berilah hidayat hamba yang fakir
Insya Allah dengan tolong Tuhan, hamba berkabar hal perang sabil
Kabar kitab hamba kan karang, biarlah kukarang yang mana jadi
Hamba perbuat atas kebajikan, mudah-mudahan pahala diberi... 

...Jikalau kacau serta salah, janganlah marah pada fakir ini
Aku menulis di pihak Allah, semata-mata karena Illahi
Wahai tuan adik dan abang, jangan hindari berperang sabil
Jangan hitung para hulubalang, sudah dirasuki jin dan pari
Wahai tuan dunia akhir, agama tak lagi di segala negeri 

Semua ulama berdiam diri, akan perang kafir tiada perduli
Lidah ulama semau lah kelu, tak lagi perduli kerja perang sabil
Melainkan yang ada dengan izin Allah, Tengku di Tiro mewakili Nabi
Ulama lain di setiap negeri, berdiam diri tiada perduli
Mereka sangka dapat lepas, ketika diperiksa di hari nanti 

Pada hari menghadap Allah, takkan lepas wahai sayidi
Demikian dikatakan dalam kitab, firman Alllah dengan hadith Nabi
Wahai tuan adinda sahabat, firman Hadarat Tuhanku Rabbi
Dari semua ibadat yang ada, yang terlebih mulia berperang sabil
Kutipan hadith tak hamba baca, hanya makna tertulis disini 

Untuk peringatan jaga-jaga, barangkali lupa semua akhi
Wahai tuan baik-baik fahami, bukan tak menentu yang kukabari
Sengaja kuambil uraian ini, dari Mathirilgharam kitab perang sabil
Didalam Al-Qur'an diriwayatkan, firman Hadarat Tuhanku Rabbi
Beserta hadith pemimpin umat, sungguh jangan lupa wahai akhi 

Hadith Nabi sangat sekali saheh, tak ada jalan lari dari perang sabil
Imbalan diberi tanpa alasan, memang lah tersedia surga nan tinggi
Demikian didapat disetiap kitab, utama ibadat memang perang sabil
Dengarlah tuan kubaca ayat, firman Hadarat Tuhanku Rabbi 

Surga untuk mereka. Meraka berperang pada jalan Allah,
Lantas mereka membunuh atau terbunuh.
Itulah janji Allah yang pasti di dalam Taurat, Injil, dan Quran.
Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah ?.
Sebab itu bergembiralah kamu dengan perjanjian yang telah kamu ikat itu.
Dan itulah kemenangan yang besar.
Agar sangat dimuliakan wahai sayidi, kita dibeli Rabbul Karim,
Sebagai harganya surga nan tinggi.
Siapa menyerahkan nyawa dan harta, dibelanjakan pada perang sabil... 

...Kemana pergi wahai sahabat, memanglah kita kan wajib mati
Seperti firman dari Hadarat, dalam ayat terlihat bukti
Dimana juga kamu berada maut itu pasti menghampiri,
walau kamu berada dalam benteng yang tinggi, kuat dan kokoh
Walau sembunyi di peti besi, mati takkan bisa dihindari
Demikianlah kukatakan lelaki pujaan, semua ingat masing-masing diri... 

...Jikalau mati di kamar tidur, keadaan terdesak tiada terperi
Sangat sakit nyawa diambil, yang bukan terkena senjata kafir
Biar dalam saf perang waktu dihantam, biar terlentang membunuh kafir
Wahai tuan adinda yang berbahagia duduk termenung janganlah lagi... 

...Dipihak kita wahai saudara, melawan kafir bimbang di hati
Demikian Tuhan memberi anda, mengapa tuan syak di hati
Ya Allah Wahidul Qahhar, Rabban Ghafurun Tuhanku Rabbi Berilah hamba ketetapan hati, melawan Belanda kafir harbi
Wahai adinda semua saudara, wahai tuan jangan berdiam lagi... 

...Saksi hamba adalah Allah, Rasulullah Penghulu kami
Ketiga dengan tuan guru payung hamba, itulah tiga menjadi saksi
Takkan hamba ubah yang telah terucapkan, takkan hamba inginkan dunia ini
Seusai sang bintang timur, disembahnya tuan guru jari dan kaki
Bangkit ia segera berlalu, heran guru bibir terkunci... 

...Yang dahulu wahai buah hati, tak pernah kafir ke pulau Ruja
Saat ini sudahlah kesampaian, telah datang kafir mengantar surga
Begitulah kukatakan istri pujaan, semua kita berbahagia raya
Zaman ketika nenek moyang kita, tiada pernah begini wahai bintara
Setelah zaman dahulu kala, masih ada Nabi Sayidil Anbia 

Semenjak itu tak pernah lagi berperang sabil, karunia Rabbi kini baru ada
Tuhan kita Rabbul 'Izzah, amat mengasihi semua hamba
Diberi jalan yang besar sekali, jalan pulang ke dalam surga
Wahai teungku raja bahagia, jangan lagi tergiur berniaga
Jika tidak memerangi seteru Allah, sesal kemudian putus asa 

Hai teungku yang bangsawan, firman Tuhan lahir nyata
Patuhlah kepada ayat-ayat Qur'an, firman Tuhan Rabbul A'la
'Jika kamu tiada mau berperang, niscaya Allah menyiksamu dengan azab yang pedih
dan Dia akan menukar kamu dengan kamu yang lain'
Itulah firman wahai buah hati 

Dijatuhi siksa bukan kepalang, yang tidak memerangi kafir Belanda
Itulah yang kukatakan wahai abang, hai saudara bukan main-main lagi
Sebelum diberikan pengganti lain, jangan hindari semua perkara
Jika kita tak mau melaksanakan, disuruh yang lain lawan Belanda
Misal kisah Ashabi Fil, ketika Nabi belum lahir di dunia... 

...Begitulah Allah membuat kita suka, mengapa tidak juga memerangi Belanda
Hai teungku adik buah hati, tak ada tandingan perang Belanda
Niatkan saja melawan kafir, dosa tidak lagi pada anggota
Turun dari rumah sebuah langkah, niat pergi memerangi Belanda
Segala dosa habislah sudah, ibarat budak baru dilahirkan... 

...Diberi pahala oleh Tuhan, sepuluh budak diberi merdeka
Begitulah diberi hai buah hati, sekali membedil atas Belanda
Jika banyak seteru dibedil, coba pikir berapa banyak pahala
Pergi ke tanah Arab hai lelaki pujaan, kita merugi dengan harta
Kita berada disana beribu hari, tidak hai adik sama pahala... 

...Satu malam yang ini seribu yang lain, sungguh sangat lebih Tuhan karunia
Ini lain lagi yang sangat terlebih, satu saat tegak dalam perang
Perang lawan kafir satu saat, itulah yang terbaik dari yang pernah ada
Lebih dari Lailatul Qadar, demikian sabda Nabi kita
Satu saat ini semalam yang lain, sungguh sangat lebih hai saudara... 

...Jihad itu wajib atas kamu, maknanya demikian hai saudara
Memerangi kafir fardhu 'ain, yakinlah semuanya
Begitu hadith Sayidil Mursalin, Muhammad Amin pelita dunia
Wahai kaum wajib fahami, sendi Islam tiga perkara
Pertama Syahadat, kedua Sembahyang, ketiga Memerangi Kafir 

Jika tidak demikian kurang imbang, percaya abang hadith Mustafa
Sungguh wajib di masa ini, sebab negeri diduduki Belanda
Jangan lagi berdiam diri, menyesal nanti dalam neraka
Jangan percaya orang alim, jika tak mau melawan Belanda
Meski mampu terbang bak burung, jangan abang mempercayainya 

Jangan disitu anda warisi ibarat, orang alim yang sudah setan perdaya
Cari dalih dalam berniaga, ringggit ditabung satu dua
Ayat menganjurkan perang hirau tiada, hati gelap mata pun buta
Cari jalan dekat dengan kafir, ulama jahil setan perdaya
Itulah ilmu ia ketahui, suruh Rabbi dilupakannya 

Dirinya enggan orang lain tak disarankan, tunggulah dipendam dalam neraka
Dikira dapat melepaskan diri, di hari nanti depan Rabbana
Semisal hadith Nabi kita, dengarlah teungku semua
Man katana 'ilman al-janahu'llahu ta'ala bilujamin mina'naari
Barangsiapa menyembunyikan ilmu Allah, disumpal ke mulut api neraka 

Itulah hadith Rasulullah, disampaikan kepada ummat semua
Yang percaya mendapat tuah, yang mengubah mendapat hina
Agama kurang perniagaan punah, menyata sudah akhir dunia
Para ulama hanya memikirkan menerima upah dan pusaka
Berdiam di kampung dalam keseronokan, suruhan Tuhan disepikan saja 

Dalih dicari berbagai cara, agar tak serta dalam perang Belanda
Jalan sabil semestinya, disambut lekas serta-merta
Jika tidak demikian, tunggulah dipanggang dalam neraka
Mendapat siksa yang amat pedih, yang tak mau memerangi Belanda
Sekalipun ia raja Quraisy, walau ahli-ahli Sayidil Anbia 

Teungku kini telah dikecoh setan, memandang sepi perang Belanda
Merasa lebih tinggi dari Nabi yang memerangi musuh sepanjang masa
Kukatakan ini umpama, anak negeri tua-muda
Guru tercinta adik-abang, kita dan orang lain tiada beda
Jangan kecewa dengan perkataanku, banyak begitu yang ulama 

Sebelah timur sampai Peusangan, tiada yang mengimani kalam Rabbana
Banyak ulama dikaruniai Tuhan, kitab Qur'an bagai air bah
Banyak jumlahnya sedikit yang menghayati, takut menghadapi kafir Belanda
Jarang-jarang yang beriman tangguh, hanya dialah lain tiada... 

...Disuruh ibadat tak pernah alpa, memerangi kafir tiada reda
Ibadat utama hanya perang sabil, tiada yang lain padanannya
Firman tuhan Rabbul Jalil, hadith Nabi Sayidil Anbia
Jalan terbaik menghadap Rabbi, hanya perang sabil lain tiada
Begitu wasiat Sayidil Anbia, disuruh lawan kafir Belanda... 

...Jangan lagi demikian wahai taulan, menjadikan rekan kafir Belanda
Kafir celaka harus dilawan, musuh Tuhan dengan Mustafa
La Ilaha Illallah, kembali kisah ujung ayat
Muhammad Rasullah, sungguh indah perang dibangkit
Tak ada yang sama suatu pun, dengan perang sabil wahai sahabat... 

...Wahai saudara adik dan abang, dengan dagangan jangan lalai amat
Walau banyak gedung emas berpeti, sendirian kita di dalam kubur
Jika bukan mati di dalam perang, wahai abang sakit amat
Sembilan ribu bala yang datang, kesakitan nyawa dalam jasad
Satu persatu bala itu diberi, seribu kali ditetakan yang kuat 

Dihantam pedang seribu kali, pikirkan akhi menderita sangat
Sembilan ribu yang seberat itu, datang ke situ menyiksa jasad
Adakah sakit lebih dari itu, hai budiman camkan sangat
Mati dalam perang Sabilillah, teungku bertuah senanglah sangat
Tamsil minum selagi haus, seolah begitu hanyut lezat... 

...Bukalah semua hidayat, setiap tempat kafir diperangi
Kalahkan dengan cepat, dengan mukjijat Penghulu Nabi
Beserta doa segala sahabat, yang yakin amat dengan perang ini
Berkat doa segala Syaikh, semoga menyingkir kafir ini
Tamat hikayat hari selasa, waktu dluha naik matahari 

Tarikh seribu tiga ratus, lagi dua puluh hijrah Nabi
Dua puluh tujuh bulan Muharram, hamba selesaikan o ya sayidi
Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada sebaik-baik ciptaan-Nya
Muhammad dan para keluarga serta sahabat beliau sekalian
Ya Tuhan Rabbal 'Alamin.
Amin..
Blum selesai