Wednesday, 19 June 2013

PERANG KHANDAQ (Kontribusi Spionase dibalik Kemenangan Kaum Muslimin)



A. Latar Belakang
Dari awal kemunculan Islam di Kota Makkah agama ini mengalami banyak penolakan dari mayoritas pemeluk kepercayaan Arab Pra-Islam,  ajaran Islam dianggap tidak sesuai untuk para penguasa arab saat itu. Karena dianggap dapat memutus roda perekonomian Bangsa Arab dari Perbudakan dan Para Peziarah yang datang dari penjuru Arab untuk beribadah ke Makkah.
Secara geografis, Makkah merupakan restarea jalur dagang melalui jalur selatan baik yang dari laut maupun dari Yamman, hal ini merupakan tempat paling ramai di datangi oleh berbagai penjuru jajirah Arab. Kehadiran  islam telah banyak merubah tatanah sosial penduduk Arab, peran suku yang dominan pada awalnya mulai mengalami kemunduruan disebabkan  ajaran islam yang tidak mengenal starata sosial.
Dampaknya adalah diskriminasi Umat Islam di semua bidang, baik secara perekonomian dan hubungan antar masyarakat terlebih-lebih kepada masyarakat yang berasal dari budak.hal ini menyebabkan Muhammad sebagai pemimpin mengatur pengikutnya untuk dapat bertahan ditengah diskriminasi kaum Qurais dengan mengirimim pengikut Muhammad ke daerah lain untuk mendapatkan Suaka dari daerah tersebut. Hal ini merupakan suatu konsep yang terinspirasi dari data realistis seoarang nabi yang di perolehnya melalui kisah-kisah nabi yang terdahulu dari berbagai firman yang di turunkan oleh tuhannya.
Salah satu kisah yang menginsipirasi adalah kisah hijrahnya golongan ashabul kahfi yang tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al Kahfi ayat 16. yang menyatakan : ketika keimanan seorang yang percaya kepada kekusaan Allah SWT terganggu oleh golongaan lain yang memaksakan untuk mengkonversi keimanan tersebut  maka pergilah dari golongan tersebut karena akan diberikan kemudaan bagi orang-orang tersebut.[1]
Untuk pertamakalinya dalam sejarah peradaban Islam kaum Muslimin di perintahkan oleh Muhammad SAW. untuk berhijrah ke Habasyah (Abesinia). Namu demikian berita hijranya kaum muslimin ini terdengar oleh kaum Quarais sehingga mendapat pengejaran darinya. Namun demikian Raja Habasyah melindungi kaum Muslimin.peristiwa ini terjadi pada tahun kelima Kenabian.
Namun yang jadi perhatian adalah upaya nabi memperoeh Informasi tentang berbagai kaum yang dapat membantu perjuangan Islam di luar Makkah sambil mendakwahkan Islam. Hingga tahun kesepuluh kenabian Muhammad SAW. Meulai mendapatkan simpati dari upaya nabi tersebut yang secara konsisten mendakwakan Ajaran Islam. Hal ini mengalamai progres dengan perkembangan yang signifikan dan cukup tinggi dibuktikan dengan kedatangan enam orang dari Yastrib (Madinah) untuk menyatakan ke Imanan pada tahun ke sebelas kenabian pada musim haji. Peristiwa keddatangan orang Yastrib kepada nabi di kenal dengan Baiat Aqabah, hal ini pada perkembangannya mengalami dari enam orang, dan dua belas orang pada musim haji berikutnya dan selanjutnya nabi Muhammad SAW mengirim Duta Islam dakwah Islam yang pertama ke Yastrib yaitu Mush'ab Bin Umair  Al-Abdary.[2] dan pada perkembangan selanjutnya pengiriman Duta Islam tersebut amat membangggakan karena pada tahun ketiga belas kenabian terdapat tujuh puluh orang yang melaksanakan haji dan menyatakan keimanan kepada nabi. 
Sehingga pada peristiwa ini yang terkenal dengan Baiat Aqabah Al Kubra, kaum muslimin telah memiliki kekuatan yang sighnifikan dan pada akhirnya Nabi berserta umat islam lainnya Hijrah ke Yastrib.    
Hijrahnya Nabi ke Yastrib bukan semudah membalikan tangan, tantangan amat banyak dari berbagai aspek baik di Makkah Maupun Yastrib, di Makkah  umat islam di permasalahkan oleh kaum non muslim namun di Yastrib sendiri kaum muslim berbenturan dengan muslim juga muslim dengan non muslim.
Namun demikian keadaan ini dapat di pecahkan dengan mempersaudarakan anatara kaum ansar dan muhajirin, tetapi masalah ketidak senangan kaum kafir quraisy tetap berlangsung, ketidak senangan kaum quraisy dilakukan dengan mengeluarkan ancaman. Dan pada akhirnya berakhir dengan perperangan. Jelasnya perperangan  tidak begitu saja terjadi hingga pada akhirnya turun ayat pada surat Al-hajj ayat 39. hinga terjadlah perang-perang dianataranya perang Badr, Uhud serta perang-peranglainnya.
Untuk itu pemakalah mencoba menulis tentang salah satu perang yag cukup monumental dalam sejarah awal islam yaitu perang Khandak,  sebuah peristiwa peperangan yang dilakukan disaat mental umat isam mengendur akaibat kekalahan pada saat perang Uhud. Namun terjadinya perang khandak ini mengalami kemenangan  untuk itu pemakaah mencoba menggali informasi tentang kemenangan tersebut baik setrategi maupun hal lain yang menyebabkan kemenangan kaum muslimin pada perang tersebut.

B.Perang Khandak
Perang Khanadak seringkali juga disebut sebagai perang Ahzab, terjadi pada bulan Syawal tahun kelima Hijriayah, perang ini di sebut juga Ahzab karena perang ini mengikut sertakan berbagai golongan  yang bersekutu melawan kaum muslimin di Madinah.

                   http://tasheeltadrees.blogspot.com/2011/09/battle-of-ahzaabkhandaq-maps.html

a. Asal Mula Terjadinya Perang Khandak
                Banyak perperangan terjadi sejak hijranya nabi bersama kaum Muslimin ke Yastrib perperangan ini banyak   menelan jiwa dari semua yang ikut dalam perperangan ini. Namun yang menjadi perhatian adalah perperangan tersebut kebanyakan di menangkan oleh kaum muslimin. Kekalahan kaum kafir telah mengangkat pamor kaum muslimin di jajirah Arab, namun dalam setiap perperangan yang di menangakan kaum muslimin terdapat salah satu kaum yang merasa terhina yaitu kaum Yahudi yang di rasakan akibat ulah mereka akibat dari  ulah mereka yang kerap kali berkhianat.[3] kemenanagan kaum muslimin pada setiap perang tela membakar amarah kaum Yahudi yang semakin naik pamornya.
Untuk  itu kaum Yahudi dari Bani Nadhir berkonspirasi untuk memerangi kaum muslim dengan mendatangi Makkah.. untuk mengkonsolidasikan kaum Quraisy Makkah untuk menyerang Madinah. Hal ini juga tidak dilakukan ke Makkah saja, tetapi berkeiling mengunjungi Kabilah-kabilah di sekitar Arab seperti : Ghathafan, Tihamah Dsb. Sehingga terkumpul Sepuluh Ribu perajurit yang siap untuk menyerang serentak ke Madinah sedangkan umat isam sendiri memiliki jumlah tiga ribu..
Recana penyerangan ini pun tercium oleh kaum muslimin hingga akhirnya  kaum muslimin di pimpin oleh Nabi berdiskusi untuk persiapan menghadapi serangan dadakan yang akan di lancarkan kaum kafir yang tergabung dari beberapa  Golongan.
b. Strategi Perang Kaum Muslimin
1. Akomodasi Budaya dan Memanfaat kontur Geografis Madinah
Menyikapi informasi tentang kedatangan kaum musrikin dengan sepuluh ribu  pasukan, nabi muhammad pun langsung mengadakan majlis tinggi untuk membahas permaslahan yang datang ini. Diskusipun dilakukan denngan dengar pendapat dari para sahabat.
Salah satu pendapat yang keluar dan diterima oleh nabi yaitu pendapat mengenai pembuatan Parit yang di usulkan oleh Salman Al-Farisi[4], dikaatakan pada diskusi Salman Al-Farisi berpendapat, bahwa  ketika di Persia dan ketika ia dan golongannya di kepung oleh musuh maka ia membangun Parit di sekitarnya. Hal ini merupakan hal baru, Fleksibelitas Islam sebagai agama amat terasa hal ini dengan mengambil pendapat dari bangsa lain yang membangun, hal ini merupakan akulturasi budaya yang amat baru bagi orang-orang Arab.
Dengan usul tersebut nabi Muhammad SAW, langsung memerintahakan umat islam madinah bahu-membahu membangun Khandak yang di usulkan oleh Salman AlFarisi dengan  jumlah seribu orang nabi Muhammad SAW , keluar dan mengali parit untuk pertahanan dikatakan bahwa  ketika itu kaum muslimin menggali dalam keadaan Lapar, namun karena  menggalinya secara bersama-sama maka pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Dikatakan untuk memotivasi kaum muslimin Nabi Muhammad berdoa kepada Allah untuk Muhajirin dan Ansar agar di masukan surga sebagai Suhada[5]., yang di utamakan  untuk di gali untuk dijadikan parit adalah wilayah Utara karena setelah melihat Kontur wilayah Madinah hanya wilayah utaralah yang cukup datar karena sekeliling madinah kecuali Utara terdapat Perbukitan,Gunung-gunungg dan perkebunan kurma.
2.    Penyisipan Spionase
Pada perkembanagan selanjutnya dalam mennghadapi perang ini terdapat peristiwa pengakuan Islam dari Sahabat yang bernama : Nu'aim Bin Mas'ud Bin Amir Bin Anip Bin Sa'labah Bin Kunpad Bin halal Bin Kholawat Bin Asja Bin Roisa Bin Ghatafan. Mendatangi Nabi dan menyatakan Ke Islaman, dalam menyatakan ke Islamannnya kepada Nabi ia mengatakan Gologannya belum mengetahui ke imanannya.
Untuk menyikapi hal tersebut Nu'aim di kirim untuk menjadi Sepionase, diakatakan  nabi Muhammad mengajurkan Aagar Nu'am untuk kembali ke bani Quraisy dan mengatakan bahwa Bani Khuraizah telah berdamai kepada pasukan Nabi dan memberikan pesan kepada Quaraisy agar tidak mempercayai tipu daya Yahudi.[6] Tindakan ini telah mempropokasi pasukan Musuh dan pada akhirnya kepercayaan antar kaum telah terjadi terlebih  ketika kaum yahudi menggan ikut perang dikarenakan perpeangan dilakukan pada Hari Sabtu. Semangat pertempuran beralih pada perpecahan.

C.Dampak Strategi Perang  Nabi Muhmmad
Strategi Perang yang dilakukan oleh nabi amat memberi efek yang signifikan, pemanfaatan letak geografis serta kontur dari keadaan Madinah telah di manfaatkan oleh Nabi dan kelanjutnya serangan koalisi kaum musrikin dapat terbendung.
Kegusaran terjadi setelah melihat keadaan Madinah yang di kellingi oleh parit yang menyetop serangan kaum Musyrikin karena strategi ini merupakan strategi  yang baru dan belum pernah dilakukan bangsa Arab pada era sebelumnya.akulturasi budaya ternyata membantu umat dalam mengebangkan Islam.
Penyisipan spionase telah membawa dampak perpecahan di kubu kaum musryikin hal ini di tambah dengan sikap yahudi yang enggan berperang akibat hari sabtu. Hal ini yang membantu kelanacaran starategi kaum muslimin.  Dan apada akhirnya pertempuran pun di menangkan oleh umat Islam, dan menambah Pamor kekuatan kaum muslimin yang pada kesempatan sebelumnya mengalami kekenduran akaibat kekalah pada Perang Uhud. Damapak perang uhud juga berdamapak positif bagi Umat Islam karena secara tidak langsung telah menambah kepatuhan umat islam dalam menjalankan  perintah nabi.

D. Kesimpulan
Perang Khandak sering dikenal dengan perang Parit, parit dibuat merupakan akulturasi budaya yang diakomodasi dari seorang sahabat yang bernama Salman Al Farisi.  Perang Khandak juga sering dikenal sebagai Perang Ahzab karena perang in melibatkan golongan-golongan yang tersebar di jajirah arab.
Staregi Khandak dan penyisipan spionase telah berdamapak pada kemenangan umat Islam, hal ini juga di dorong pada Faktor Internal kaum Musryrikin yang tidak kuat persatuannya yan dapat di hasut dengan spionase yang di kirim oleh nabi, dan dibuktikan keenggan kaum yahudi untuk berperang karena di adakan pada hari sabtu.

Daftar Pustaka
ñ Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah, Lebanon : Maktabah al Arobi 213H -218 H
ñ Shafiyyurrahman  Al- Mubarakfury, Sirah Nabawiyah. (Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2
ñ  A, Syalabi. Sejarah Kebudayaan Islam I. Jakarta : Al husna Zikra, 1997.


[1] Shafiyyurrahman  Al- Mubarakfury, (Sirah Ibnu Hisyam. Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2. H. 127
[2] Shafiyyurrahman  Al- Mubarakfury, Sirah Ibnu Hisyam. (Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2. H. 200
[3] Shafiyyurrahman  Al- Mubarakfury, Sirah Ibnu Hisyam. (Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2. H. 389
[4] Pada kitab Sirah Nabawiyah, karangngan Ibnu Hisyam, diakatakan bahwa Salman berasal dari golonngan Ansar dan adapula yang berpendapat dari golongan Muahajirin. Namun Nabi mengeluarkan hadisnya dengan mengatakan Bahwa Salaman Al-Farisi merupakan golongan Ahlul Bait. Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah, Lebanon : Maktabah al Arobi  213-218H. Hal. 175.
[5] Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah, Lebanon : Maktabah al Arobi H. 178
[6] A, Syalabi. Sejarah Kebudayaan Islam I. Jakarta : Al husna Zikra, 1997. h. 182

No comments:

Post a Comment