A. Latar Belakang
Dari awal kemunculan Islam di Kota Makkah agama ini mengalami banyak
penolakan dari mayoritas pemeluk kepercayaan Arab Pra-Islam, ajaran Islam dianggap tidak sesuai untuk para
penguasa arab saat itu. Karena dianggap dapat memutus roda perekonomian Bangsa
Arab dari Perbudakan dan Para Peziarah yang datang dari penjuru Arab untuk
beribadah ke Makkah.
Secara geografis, Makkah merupakan restarea jalur dagang melalui jalur
selatan baik yang dari laut maupun dari Yamman, hal ini merupakan tempat paling
ramai di datangi oleh berbagai penjuru jajirah Arab. Kehadiran islam telah banyak merubah tatanah sosial
penduduk Arab, peran suku yang dominan pada awalnya mulai mengalami kemunduruan
disebabkan ajaran islam yang tidak
mengenal starata sosial.
Dampaknya adalah diskriminasi Umat Islam di semua bidang, baik secara
perekonomian dan hubungan antar masyarakat terlebih-lebih kepada masyarakat
yang berasal dari budak.hal ini menyebabkan Muhammad sebagai pemimpin mengatur
pengikutnya untuk dapat bertahan ditengah diskriminasi kaum Qurais dengan
mengirimim pengikut Muhammad ke daerah lain untuk mendapatkan Suaka dari daerah
tersebut. Hal ini merupakan suatu konsep yang terinspirasi dari data realistis
seoarang nabi yang di perolehnya melalui kisah-kisah nabi yang terdahulu dari
berbagai firman yang di turunkan oleh tuhannya.
Salah satu kisah yang menginsipirasi adalah kisah hijrahnya golongan
ashabul kahfi yang tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al Kahfi ayat 16. yang
menyatakan : ketika keimanan seorang yang percaya kepada kekusaan Allah SWT terganggu
oleh golongaan lain yang memaksakan untuk mengkonversi keimanan tersebut maka pergilah dari golongan tersebut karena
akan diberikan kemudaan bagi orang-orang tersebut.[1]
Untuk pertamakalinya dalam sejarah peradaban Islam kaum Muslimin di
perintahkan oleh Muhammad SAW. untuk berhijrah ke Habasyah (Abesinia). Namu
demikian berita hijranya kaum muslimin ini terdengar oleh kaum Quarais sehingga
mendapat pengejaran darinya. Namun demikian Raja Habasyah melindungi kaum
Muslimin.peristiwa ini terjadi pada tahun kelima Kenabian.
Namun yang jadi perhatian adalah upaya nabi memperoeh Informasi tentang
berbagai kaum yang dapat membantu perjuangan Islam di luar Makkah sambil
mendakwahkan Islam. Hingga tahun kesepuluh kenabian Muhammad SAW. Meulai
mendapatkan simpati dari upaya nabi tersebut yang secara konsisten mendakwakan
Ajaran Islam. Hal ini mengalamai progres dengan perkembangan yang signifikan
dan cukup tinggi dibuktikan dengan kedatangan enam orang dari Yastrib (Madinah)
untuk menyatakan ke Imanan pada tahun ke sebelas kenabian pada musim haji.
Peristiwa keddatangan orang Yastrib kepada nabi di kenal dengan Baiat Aqabah,
hal ini pada perkembangannya mengalami dari enam orang, dan dua belas orang
pada musim haji berikutnya dan selanjutnya nabi Muhammad SAW mengirim Duta
Islam dakwah Islam yang pertama ke Yastrib yaitu Mush'ab Bin Umair Al-Abdary.[2]
dan pada perkembangan selanjutnya pengiriman Duta Islam tersebut amat
membangggakan karena pada tahun ketiga belas kenabian terdapat tujuh puluh
orang yang melaksanakan haji dan menyatakan keimanan kepada nabi.
Sehingga pada peristiwa ini yang terkenal dengan Baiat Aqabah Al
Kubra, kaum muslimin telah memiliki kekuatan yang sighnifikan dan pada
akhirnya Nabi berserta umat islam lainnya Hijrah ke Yastrib.
Hijrahnya Nabi ke Yastrib bukan semudah membalikan tangan, tantangan amat
banyak dari berbagai aspek baik di Makkah Maupun Yastrib, di Makkah umat islam di permasalahkan oleh kaum non
muslim namun di Yastrib sendiri kaum muslim berbenturan dengan muslim juga muslim
dengan non muslim.
Namun demikian keadaan ini dapat di pecahkan dengan mempersaudarakan
anatara kaum ansar dan muhajirin, tetapi masalah ketidak senangan kaum kafir
quraisy tetap berlangsung, ketidak senangan kaum quraisy dilakukan dengan
mengeluarkan ancaman. Dan pada akhirnya berakhir dengan perperangan. Jelasnya
perperangan tidak begitu saja terjadi
hingga pada akhirnya turun ayat pada surat Al-hajj ayat 39. hinga terjadlah
perang-perang dianataranya perang Badr, Uhud serta perang-peranglainnya.
Untuk itu pemakalah mencoba menulis tentang salah satu perang yag cukup
monumental dalam sejarah awal islam yaitu perang Khandak, sebuah peristiwa peperangan yang dilakukan
disaat mental umat isam mengendur akaibat kekalahan pada saat perang Uhud.
Namun terjadinya perang khandak ini mengalami kemenangan untuk itu pemakaah mencoba menggali informasi
tentang kemenangan tersebut baik setrategi maupun hal lain yang menyebabkan
kemenangan kaum muslimin pada perang tersebut.
B.Perang Khandak
Perang Khanadak seringkali juga disebut sebagai perang Ahzab, terjadi
pada bulan Syawal tahun kelima Hijriayah, perang ini di sebut juga Ahzab karena
perang ini mengikut sertakan berbagai golongan
yang bersekutu melawan kaum muslimin di Madinah.
a. Asal
Mula Terjadinya Perang Khandak
Banyak perperangan terjadi sejak hijranya nabi bersama
kaum Muslimin ke Yastrib perperangan ini banyak menelan jiwa dari semua yang
ikut dalam perperangan ini. Namun yang menjadi perhatian adalah perperangan
tersebut kebanyakan di menangkan oleh kaum muslimin. Kekalahan kaum kafir telah
mengangkat pamor kaum muslimin di jajirah Arab, namun dalam setiap perperangan
yang di menangakan kaum muslimin terdapat salah satu kaum yang merasa terhina
yaitu kaum Yahudi yang di rasakan akibat ulah mereka akibat dari ulah mereka yang kerap kali berkhianat.[3]
kemenanagan kaum muslimin pada setiap perang tela membakar amarah kaum Yahudi
yang semakin naik pamornya.
Untuk itu kaum Yahudi dari Bani
Nadhir berkonspirasi untuk memerangi kaum muslim dengan mendatangi Makkah..
untuk mengkonsolidasikan kaum Quraisy Makkah untuk menyerang Madinah. Hal ini
juga tidak dilakukan ke Makkah saja, tetapi berkeiling mengunjungi
Kabilah-kabilah di sekitar Arab seperti : Ghathafan, Tihamah Dsb. Sehingga
terkumpul Sepuluh Ribu perajurit yang siap untuk menyerang serentak ke Madinah
sedangkan umat isam sendiri memiliki jumlah tiga ribu..
Recana penyerangan ini pun tercium oleh kaum muslimin hingga
akhirnya kaum muslimin di pimpin oleh
Nabi berdiskusi untuk persiapan menghadapi serangan dadakan yang akan di
lancarkan kaum kafir yang tergabung dari beberapa Golongan.
b. Strategi
Perang Kaum Muslimin
1.
Akomodasi Budaya dan Memanfaat kontur Geografis Madinah
Menyikapi informasi tentang kedatangan kaum musrikin dengan sepuluh
ribu pasukan, nabi muhammad pun langsung
mengadakan majlis tinggi untuk membahas permaslahan yang datang ini. Diskusipun
dilakukan denngan dengar pendapat dari para sahabat.
Salah satu pendapat yang keluar dan diterima oleh nabi yaitu pendapat
mengenai pembuatan Parit yang di usulkan oleh Salman Al-Farisi[4],
dikaatakan pada diskusi Salman Al-Farisi berpendapat, bahwa ketika di Persia dan ketika ia dan
golongannya di kepung oleh musuh maka ia membangun Parit di sekitarnya. Hal ini
merupakan hal baru, Fleksibelitas Islam sebagai agama amat terasa hal ini
dengan mengambil pendapat dari bangsa lain yang membangun, hal ini merupakan
akulturasi budaya yang amat baru bagi orang-orang Arab.
Dengan usul tersebut nabi Muhammad SAW, langsung memerintahakan umat
islam madinah bahu-membahu membangun Khandak yang di usulkan oleh Salman
AlFarisi dengan jumlah seribu orang nabi
Muhammad SAW , keluar dan mengali parit untuk pertahanan dikatakan bahwa ketika itu kaum muslimin menggali dalam
keadaan Lapar, namun karena menggalinya
secara bersama-sama maka pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Dikatakan untuk
memotivasi kaum muslimin Nabi Muhammad berdoa kepada Allah untuk Muhajirin dan
Ansar agar di masukan surga sebagai Suhada[5].,
yang di utamakan untuk di gali untuk
dijadikan parit adalah wilayah Utara karena setelah melihat Kontur wilayah
Madinah hanya wilayah utaralah yang cukup datar karena sekeliling madinah
kecuali Utara terdapat Perbukitan,Gunung-gunungg dan perkebunan kurma.
2.
Penyisipan Spionase
Pada perkembanagan selanjutnya dalam mennghadapi perang ini terdapat
peristiwa pengakuan Islam dari Sahabat yang bernama : Nu'aim Bin Mas'ud Bin
Amir Bin Anip Bin Sa'labah Bin Kunpad Bin halal Bin Kholawat Bin Asja Bin Roisa
Bin Ghatafan. Mendatangi Nabi dan menyatakan Ke Islaman, dalam menyatakan ke
Islamannnya kepada Nabi ia mengatakan Gologannya belum mengetahui ke imanannya.
Untuk menyikapi hal tersebut Nu'aim di kirim untuk menjadi Sepionase,
diakatakan nabi Muhammad mengajurkan
Aagar Nu'am untuk kembali ke bani Quraisy dan mengatakan bahwa Bani Khuraizah
telah berdamai kepada pasukan Nabi dan memberikan pesan kepada Quaraisy agar
tidak mempercayai tipu daya Yahudi.[6]
Tindakan ini telah mempropokasi pasukan Musuh dan pada akhirnya kepercayaan
antar kaum telah terjadi terlebih ketika
kaum yahudi menggan ikut perang dikarenakan perpeangan dilakukan pada Hari
Sabtu. Semangat pertempuran beralih pada perpecahan.
C.Dampak Strategi
Perang Nabi Muhmmad
Strategi Perang yang dilakukan oleh nabi amat memberi efek yang
signifikan, pemanfaatan letak geografis serta kontur dari keadaan Madinah telah
di manfaatkan oleh Nabi dan kelanjutnya serangan koalisi kaum musrikin dapat
terbendung.
Kegusaran terjadi setelah melihat keadaan Madinah yang di kellingi oleh
parit yang menyetop serangan kaum Musyrikin karena strategi ini merupakan
strategi yang baru dan belum pernah
dilakukan bangsa Arab pada era sebelumnya.akulturasi budaya ternyata membantu
umat dalam mengebangkan Islam.
Penyisipan spionase telah membawa dampak perpecahan di kubu kaum
musryikin hal ini di tambah dengan sikap yahudi yang enggan berperang akibat
hari sabtu. Hal ini yang membantu kelanacaran starategi kaum muslimin. Dan apada akhirnya pertempuran pun di
menangkan oleh umat Islam, dan menambah Pamor kekuatan kaum muslimin yang pada
kesempatan sebelumnya mengalami kekenduran akaibat kekalah pada Perang Uhud.
Damapak perang uhud juga berdamapak positif bagi Umat Islam karena secara tidak
langsung telah menambah kepatuhan umat islam dalam menjalankan perintah nabi.
D. Kesimpulan
Perang Khandak sering dikenal dengan perang Parit, parit dibuat merupakan
akulturasi budaya yang diakomodasi dari seorang sahabat yang bernama Salman Al
Farisi. Perang Khandak juga sering
dikenal sebagai Perang Ahzab karena perang in melibatkan golongan-golongan yang
tersebar di jajirah arab.
Staregi Khandak dan penyisipan spionase telah berdamapak pada kemenangan
umat Islam, hal ini juga di dorong pada Faktor Internal kaum Musryrikin yang
tidak kuat persatuannya yan dapat di hasut dengan spionase yang di kirim oleh
nabi, dan dibuktikan keenggan kaum yahudi untuk berperang karena di adakan pada
hari sabtu.
Daftar
Pustaka
ñ Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah, Lebanon : Maktabah al Arobi
213H -218 H
ñ Shafiyyurrahman Al-
Mubarakfury, Sirah Nabawiyah. (Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2
ñ A, Syalabi. Sejarah Kebudayaan Islam I. Jakarta : Al husna
Zikra, 1997.
[1] Shafiyyurrahman Al- Mubarakfury, (Sirah Ibnu Hisyam. Jakarta
: Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2. H. 127
[2] Shafiyyurrahman Al- Mubarakfury, Sirah Ibnu Hisyam.
(Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2. H. 200
[3] Shafiyyurrahman Al- Mubarakfury, Sirah Ibnu Hisyam.
(Jakarta : Al kautsar, 2002). Terjm. Cet.2. H. 389
[4] Pada kitab Sirah Nabawiyah, karangngan Ibnu
Hisyam, diakatakan bahwa Salman berasal dari golonngan Ansar dan adapula yang
berpendapat dari golongan Muahajirin. Namun Nabi mengeluarkan hadisnya dengan
mengatakan Bahwa Salaman Al-Farisi merupakan golongan Ahlul Bait. Ibnu Hisyam, Sirah
Nabawiyah, Lebanon : Maktabah al Arobi
213-218H. Hal. 175.
[5] Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah, Lebanon
: Maktabah al Arobi H. 178
[6] A, Syalabi. Sejarah Kebudayaan Islam
I. Jakarta : Al husna Zikra, 1997. h. 182
No comments:
Post a Comment