Friday 30 May 2014

Disuatu Pagi


Beberapa saat setelah surya mulai bersinar dengan cerahnya
Saat bulan tak bersinar belum menghilang dilangit biru
Ditengah padang bunga abadi
Dikelilingi puncak gunung yang menjulang tinggi
Udara dingin masih menyelimuti
Getar hati menakuti
Kepercayaan menyemangati
Sederet kata yang tak begitu indah
Menutur harap Sekian lama tak tercurah dengan pasti
Kupastikan dengan percayadiri
Apakah kau tak melihatku tertatih
Tak menghiraukan burung bernyanyi agar pergi
Tetap percaya akan kesucian cinta yang lurus putih
Tak membelokan hati
Bersabar tanpa henti
Percaya akan kekasih
Menerima tanpa upeti
Lurus suci
Begitu besar harapan kejujuran hati
Tak berbohong terhadap nurani
Wahai kekasih hati
Berbalas rindu
Berbalas kasih
Berbalas kejujuran
Cinta suci murni
Tak elak harap pergi
Kau tampar sadarkan aku
Tak ada kesucian cinta
Tak ada cinta murni
Begitulah cinta
Tak berubah hingga nanti
Saat orang orang mulai tersadar
Saat ia memilih untuk bangun ketika orang lain terlelap
Memanjatkan doa
Kemudian melangkah menafsirkan ayat ayat suci
Berkelana mensyukuri hidup
Mematri perdaban dalam sebuah bongkahan batu
Yang terbangun atas nurani
Tak terkikis
Mengkristal
Bagai berlian yang keras
Bening berkilau
Menjalani hidup
Menjalani kehidupan
Menemui akhir
Menemui tempat kembali
Tak elok meratap
Tak elok menangis
Berjalan membangun
Hadirkan senyum
Membahagiakan
Menebar kebahagiaan
Berlomba menuju kebaikan